Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris
‘Communication’, secara etimologis berasal dari bahasa Latin ‘Commicatus’, dan
perkataan ini bersumber dari kata ‘Communis’ yang memiliki makna ‘berbagi’ atau
‘menjadi miliki bersama’. Komunikasi berarti suatu proses membangun saling
pengertian dengan menciptakan dan menggunakan informasi agar tehubung satu sama
lain.
Data berasal dari kata ‘datum’ yang berarti materi
atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa. Data merupakan
sesuatu yang masih belum mempunyai arti bagi penerimanya dan memerlukan suatu
pengolahan untuk menjadi informasi (informasi adalah sesuatu yang bisa dimengerti
manusia dan bernilai pengetahuan). Data bisa berwujud suatu kedaan, gambar,
huruf, angka, bahasa, simbol matematika dan simbol lainnya yang bisa digunakan
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan
penerimaan data secara elektronik dari dua atau lebih alat yang terhubung
kedalam sebuah jaringan (network) melalui suatu media.
Perkembangan Komunikasi Data
Sebelum berkembangnya teknologi komunikasi data dan
adanya jaringan komputer (computer network), banyak perusahaan mengalami
keadaan seperti yang digambarkan sebagai berikut:
Suatu perusahaan umumnya terdiri atas berbagai bagian
yang masing-masing menjalankan fungsinya. Perkembangan perusahaan akan
memberikan tuntutan bagi suatu bagian untuk melakukan komputerisasi operasinya.
Tiap bagian akan mengembangkan sistemnya sesuai dengan keperluannya sehingga
perusahaan tersebut akan mempunyai berbagai sistem yang satu dengan yang
lainnya tidak kompatibel dan hanya efisien untuk bagian tersebut. Untuk
menghemat biaya, waktu dan tenaga, digunakanlah sistem yang dipusatkan sehingga
masing-masing bagian hanya menyiapkan datanya sedangkan pengolahannya
dipusatkan dan dilakukan oleh komputer yang berkekuatan besar (mainframe).
Pengolahan kebanyakan dilakukan secara sistem batch (Batch Processing
system). Sistem terpusat seperti ini mengumpulkan dan mempersiapkan data
yang hendak diolah agar dapat diterima oleh komputer pusat pengolah data,
sehingga memerlukan selang beberapa waktu untuk memperoleh hasilnya.
Kadang-kadang data yang diperlukan dan telah dipersiapkan tersebut dibawa
dengan alat transportasi ke komputer pengolah data. Oleh komputer data tersebut
akan diolah sesuai dengan aturan yang berlaku. Hasil pengolahan kemudian
dikeluarkan dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh pemakai, misalnya
berbentuk cetakan kertas (print-out), ataupun bentuk lain. Hasil ini
kemudian dikirimkan ke pihak yang memerlukannya. Tiap-tiap bagian tidak dapat
memasukkan data dan mendapatkan data seketika dari komputernya.
Untuk mengatasi selang waktu yang diperlukan untuk
membawa data tersebut haruslah digunakan suatu sistem komunikasi data. Dengan
sistem ini tiap pengolahan yang diperlukan akan mendapatkan suatu terminal yang
terhubung ke komputer pusat. Melalui terminal ini tugas atau data dapat secara
langsung diberikan kepada komputer dan hasilnya dapat diterima seketika itu
juga. Selain itu, data bagian lain dapat juga dimanfaatkan jika dibutuhkan
sehingga dapat diperoleh sistem pengolahan informasi yang benar-benar terpusat.
Semua bagian dari perusahaan tersebut dapat saling memanfaatkan data karena
tersimpan di satu tempat dan program yang ada akan mengatur keandalan dari data
perusahaan.
Pada situasi di atas terlihat kenyataan bahwa untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan diperlukan cukup banyak waktu. Usaha
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengolahan menyebabkan
timbulnya komunikasi data ini. Sebelum adanya komunikasi data aktivitas
pengolahan data harus melalui beberapa prosedur yang tidak terlalu efisien.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa waktu
dapat dihemat terutama pada bagian transportasi dan pada saat pengubahan bentuk
data ke bentuk yang sesuai dengan bentuk yang dapat diterima oleh sistem
komputer. Dengan menggunakan saluran komunikasi sebagai alat transportasi,
waktu yang dapat dihemat cukup banyak. Bilamana kegiatan pengubahan bentuk data
ke bentuk yang dikehendaki tidak terjadi dalam proses langsung dan harus
dilakukan pada saat pengumpulan data, maka komunikasi data seperti ini disebut komunikasi
data off-line (Of line data communication).
Lebih banyak waktu lagi dapat dihemat bila data yang
dikumpulkan dapat langsung diterima oleh komputer lalu segera diolah (interactive),
berarti sistem komunikasi data seperti ini disebut sebagai Komunikasi data
on-line (On line data communication). Dengan adanya komunikasi data
ini pemakai (user) dapat mengirimkan data langsung ke komputer melalui
terminalnya yang dihubungkan dengan saluran transmisi. Akibatnya komunikasi
data memberi keuntungan dalam penghematan waktu dalam hal:
- Pengumpulan dan persiapan data: Bila pada saat pengumpulan data digunakan suatu intelligent terminal (terminal pintar) maka waktu untuk pengumpulan data dapat dikurangi sehingga dapat mempercepat proses.
- Pengolahan data: Komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi.
- Distribusi: Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirimkan kepada pemakai yang memerlukannya.
Kalau alasan pertama adalah penghematan waktu, maka
alasan kedua ialah penggunaan sistem komputer secara lebih efisien. Contohnya
ialah penggunaan komputer secara bersama oleh berbagai departemen, bagian
ataupun anak perusahaan dari suatu perusahaan yaitu dengan pemakaian terminal
pada masing-masing pihak yang membutuhkannya.
Sekarang
dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi data antara lain ialah:
- Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah yang besar secara effisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat yang lain.
- Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use)
- Memungkinkan penggunaan sistem komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol
- Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer
- Mengurangi waktu untuk pengolahan data
- Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan)
- Mempercepat penyebarluasan informasi.
Kini perusahaan kecil dan menengah dengan cepat
mengadopsi pemakaian komputer terutama apa yang dikenal sebagai PC (Personal
Computer). Umumnya perusahaan-perusahaan ini sebagian besar tidak
menggunakan sistem terpusat karena investasi yang diperlukan terlalu tinggi.
Pemakaian dari PC yang meluas menimbulkan perkembangan yang pesat dalam hal
pemakaian bersama sumber daya dan menuntut komunikasi yang handal dan murah.
Kemajuan teknik komunikasi data menyebabkan timbulnya suatu jaringan yang
merupakan kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat saling
berkomunikasi. Jaringan yang dibentuk karena dimungkinkannya komunikasi yang
handal antar perangkat dalam jaringan tumbuh dengan sangat pesat. Pengolahan
informasi bukan saja terpusat akan tetapi dapat tersebar. Jaringan akan dinilai
didasarkan atas keandalan, keamanan dan unjuk kerjanya (misalnya dalam hal
jumlah pemakai yang dapat didukungnya; jenis medium yang dipakai; perangkat
keras; perangkat lunak). Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada
karakterisitik dasar yaitu: penyampaian (delivery), ketepatan (accuracy)
dan waktu (timeliness).
Bentuk Sistem Komunikasi Data
Dari pembahasan perkembangan komunikasi data maka
dapat diketahui suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk off-line
communication system atau on-line communication system.
1.
off-line communication system
Suatu bentuk sistem komunikasi data yang sederhana
dapat berbentuk off-line communication system,yaitu data yang
ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU penerima.
2.
On-Line Communication System
Suatu on-line communication system, data yang
dikirimkan akan langsung diterima oleh komputer pusat untuk diolah. On-Line
Communication System dapat berbentuk remote job entry (RJE) system;
realtime system; time sharing system; client server system atau distributed
data processing system.
a. Remote Job Entry
System
Data yang akan dikirimkan
dikumpulkan terlebih dahulu dan dikirimkan secara bersama-sama ke komputer
pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (batch) terlebih dahulu
dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut dengan batch
processing system. Hasil dari pengolahan data umumnya ada dikomputer pusat
dan tidak dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer pusat harus
sekaligus mengolah sekumpulan data yang cukup besar.
b. Realtime
System
Suatu realtime system
memungkinkan data yang dikirim kepusat komputer seketika pada saat itu juga
akan diolah di pusat komputer dan pusat komputer mengirimkan kembali hasil
pengolahan pengiriman data yang dikirimkan tersebut. American Airlines
merupakan perusahaan yang pertama kali mepelopori sistem ini. Dengan realtime
system, penumpang dapat memesan tiket untuk suatu nomor penerbangan
tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, calon penumpang dapat
pula mengetahui apakah masih ada tempat duduk atau tidak.
c. Time
Sharing System
Time Sharing System
memungkinkan beberapa pemakai bersama-sama menggunakan suatu komputer dan
komputer tersebut akan membagi waktunya bergantian untuk tiap-tiap pemakai.
Tiap-tiap user dilayani oleh komputer bergiliran dalam waktu yang sangat
cepat (time slice atau quantum), sehingga tiap-tiap pemakai
komputer tidak merasa bahwa komputer melayani beberapa pemakai sekaligus
bergiliran.
d. Client Server System
Time Sharing System umumnya
melibatkan komputer mainframe yang dihubungkan dengan banyak terminal.
Terminal yang digunakan adalah dumb terminal yang digunakan sebagai alat
input atau output saja. Terminal ini disebut dengan dumb terminal
(terminal bodoh) karena tidak memiliki processor, sehingga semua
pengolahan data dilakukan oleh komputer pusat (mainframe). Oleh karena
itu komputer pusat harus membagi waktunya (time sharing) untuk melayani dumb
terminal.
Dengan semakin murahnya komputer
mikro (PC), banyak dumb terminal yang diganti oleh komputer mikro ini.
Sebagai sebuah terminal, komputer mikro merupakan Intelligent terminal
karena memiliki processor didalamnya, sehingga pengolahan data dapat
dilakukan di komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data dapat dilakukan di
masing-masing terminal, maka logikanya pengolahan data tidak perlu dilakukan
oleh komputer pusat yang besar dan mahal seperti mainframe. Yang
diperlukan adalah komputer pusat yang menyediakan database dan program aplikasi
umum. Komputer pusat seperti itu cukup komputer mini bahkan komputer mikro yang
memiliki media penyimpanan cukup besar untuk melayani (server) kebutuhan
data dan program dari terminal-terminal komputer mikro. Komputer pusat yang
berfungsi sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan server.
Komputer-komputer mikro yang berfungsi sebagai terminal disebut dengan clients
dan sistem jaringan ini disebut dengan Client Server System.
e.
Distributed Data Processing System
Distributed Data Processing (DDP)
System merupakan suatu sistem komputer interaktif yang
lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi, masing-masing
komputer mampu mengolah data secara sendiri-sendiri dan mampu berhubungan
dengan komputer lainnya dalam suatu sistem. Masing-masing komputer dalam setiap
lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer
pusat. Komputer kecil tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan mampu
mengolah data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan
ditempat sendiri maka akan ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih
besar, atau bila data tidak tersedia ditempat sendiri, dapat diambilkan dari
komputer pusat.
Model Komunikasi Data
Ada 3 macam model komunikasi data dilihat berdasarkan tipe
channel transmisi, yakni tipe transmisi satu arah (Simplex
atau one way transmission), transmisi dua arah bergantian (Half
Duplex atau either way transmission), atau transmisi dua arah
serentak (Full Duplex atau both way transmission).
1.
Simplex atau One Way Transmission
Tipe channel transmisi ini hanya dapat membawa
informasi data dalam bentuk satu arah saja, tidak bolak-balik. Misalnya siaran
radio atau televisi, yaitu signal yang dikirimkan dari stasiun pemancar hanya
dapat diterima oleh pesawat penangkap siaran, tetapi pesawat penangkap siaran
tidak dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun pemancar. Pengiriman data
dari satu komputer ke komputer lain yang searah (komputer yang satu mengirim
kekomputer lainnya sebagai penerima) merupakan contoh dari one way
transmission.
2.
Half Duplex atau Either Way Transmission
Half Duplex atau Either Way Transmission
biasa disingkat HDX, dalam tipe channel transmisi ini informasi data
dapat dikirim dan diterima namun tidak secara serentak (bergantian). Artinya
bila satu mengirimkan maka yang lainnya menerima dan sebaliknya. Radio CB Walkie-talkie
merupakan contoh dari two-way transmission, dengan radio CB Walkie-talkie
kita dapat berbicara atau mendengarkan namun secara bergantian.
3.
Full Duplex atau Both Way Transmission
Full Duplex atau Both Way Transmission biasa
disingkat FDX merupakan channel transmisi dimana informasi data dapat
mengalir dalam dua arah serentak atau dapat mengirim dan menerima data dalam
waktu yang bersamaan. Komunikasi lewat telepon merupakan contoh dari tipe channel
transmisi ini. Dengan telepon kita bisa berbicara sekaligus mendengarkan apa
yang sedang diucapkan oleh lawan bicara.
Model komunikasi data berdasarkan jalur
transmisinya terdiri dari unicast, multicast, dan broadcast.
1.
Unicast
Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu
alat dengan alat yang lain, sedangkan ketika kontak tersebut terjadi, alat
tersebut tidak dapat melakukan kontak dengan alat lainnya diluar kontak yang
terjadi. Contoh apabila dua telepon saling terhubung, telepon yang lain tidak
dapat menghubungi salah satu dari kedua telepon yang sedang terhubung itu.
2. Multicast
Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses
kontak terjadi, masing-masing alat tetap dapat terhubung dengan alat lainnya.
Contohnya adalah server yang digunakan untuk mengakses Internet. Server mampu
melayani beberapa komputer yang terhubung dengan media transmisi, dan dalam
proses ini masing-masing komputer mampu melakukan proses balik dengan server
tersebut.
3.
Broadcast
Dalam proses ini alat yang menerima data informasi
tidak dapat memberikan respon balik terhadap alat pengirim data informasi. Akan
tetapi pengirim dapat mengirim kelebih dari satu alat sekaligus. Contohnya
pemancar radio dan pemancar televisi.
Berdasarkan konfigurasi jalur transmisi data,
model komunikasi data terbagi menjadi point to point dan point to
multipoint:
1.
Point to Point
Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling
terhubung antara satu peralatan dengan peralatan lain tanpa terbagi.
Konfigurasi ini biasanya digunakan pada beberapa peralatan komputer seperti
printer yang terhubung langsung dengan komputer.
2. Point to
Multipoint
Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan
beberapa alat lainnya. Proses transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini
misalnya penyiaran radio yang mana sebuah pemancar dapat diakses atau terhubung
dengan beberapa radio sekaligus.
Berdasarkan mode transmisi data, komunikasi
data dapat berbentuk mode transmisi paralel (parallel transmission) dan
mode transmisi seri (serial transmission).
1. Mode Transmisi
Paralel
Pada mode transmisi ini, semua bit dari karakter yang
diwakili oleh suatu kode, ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap
saat.
Gambar 8. Mode Transmisi Paralel (Jogiyanto Hartono:
2004)
Bila digunakan kode ASCII, maka
dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1
karakter kode ASCII. Perhatikan, bahwa yang ditransmisikan secara paralel
adalah bit-bit dalam 1 karakter, sedangkan masing-masing karakternya
ditransmisikan secara seri (berurutan).
2. Mode Transmisi
Serial
Mode transmisi serial merupakan mode transmisi yang
umum dipergunakan. Pada mode ini, masing-masing bit dari satu karakter
dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, satu diikuti oleh bit
berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit-bit yang datang ke dalam
bentuk karakter.
Jaringan Komputer
Jaringan komputer (networks) adalah kumpulan
interkoneksi sejumlah komputer dan komponen hardware dengan saluran komunikasi
sehingga dapat berbagi sumber daya dan data informasi.
Berikut ini merupakan Jenis-jenis jaringan komputer:
Berdasarkan
Arsitektur Jangkauan Area
1)
PAN (Personal Area Network)
2)
LAN (Local Area Network)
3)
MAN (Metropolitan Area Network)
4)
WAN (Wide Area Network)
5)
internet (International Network/Interconnected Network)
Berdasarkan
Media Transmisi
1)
Wireline (dengan kabel):
jenis-jenis kabel yang biasa digunakan adalah kabel twisted pair
(UTP/unshielded twisted pair dan STP/shielded twisted pair), Coaxial, dan Fiber
Optic
2) Wireless (tanpa kabel atau
nirkabel): jenis-jenis media transmisinya dapat berupa terestrial microwave
(gelombang mikro yang sumbernya dan disalurkannya di bumi), satellite
system, radiasi elektromagnetik, bluetooth, infrared dsb.
Berdasarkan
Desain Fisik / Topologi
1)
Star
2)
Bus
3)
Ring
4)
Mesh
5)
Tree
Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang
mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data informasi
antara dua atau lebih komputer. Protokol mendefinisikan beberapa fungsi yang
ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi
dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar
komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam
jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi berbagai hal
mulai dari perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi
listrik.
Fungsi
protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:
1)
Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan
reasembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat
sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah
diterima maka sisi penerima akan
menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
2)
Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi
yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
3)
Connection control
Fungsi dari Connection control
adalah membangun hubungan (connection) komunikasi
dari sisi pengirim dan sisi penerima,
dimana dalam membangun hubungan ini juga
termasuk dalam hal pengiriman data dan
mengakhiri hubungan.
4)
Flow control
Berfungsi
sebagai pengatur perjalanan data dari sisi pengirim ke sisi penerima.
5)
Error control
Dalam pengiriman data tak
lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses
pengiriman maupun pada waktu data itu
diterima. Fungsi dari error control adalah
mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi
pada waktu data dikirimkan.
Salah satu protokol standar internasional adalah OSI (Open
System Interconnection). OSI dikeluarkan oleh lembaga ISO (International
Standars Organization ) di Eropa pada tahun 1977. Model referensi OSI
menggambarkan bagaimana data informasi di sebuah komputer berpindah melewati
sebuah media jaringan ke suatu komputer lain. Model ini disebut OSI (Open
System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan
bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan
sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem
lainnya.
Model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur
jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan
protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah
membuat standar untuk semua layer, walaupun standar-standar ini bukan merupakan
model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standar
internasional yang terpisah. Model OSI disusun atas 7 lapisan sebagai berikut,
disusun dari lapisan yang terendah sampai lapisan yang tertinggi:
- fisik (lapisan 1);
- data link (lapisan 2);
- network (lapisan 3);
- transport (lapisan 4);
- session (lapisan 5);
- presentasi (lapisan 6) dan
- aplikasi (lapisan 7).
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi
ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas (host layer) dan lapisan bawah (media
layer). Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan
pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan
aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user). Pengguna dan
lapisan aplikasi saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi
sebuah komponen komunikasi. Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan
persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan
ke dalam hardware dan software, sedangkan lapisan network pada umumnya hanya
diimplementasikan dalam software.
Sebelum munculnya model reference OSI, sistem jaringan
komputer menjadi beraneka ragam dan sangat tergantung kepada pemasok perangkat
jaringan (vendor), sehingga banyak perangkat memiliki protokol berbeda yang
tidak dapat saling berkomunikasi. OSI berupaya membentuk standar umum jaringan
komputer untuk menunjang interoperabilitas antara pemasok yang berbeda, agar
komunikasi berbagai perangkat jaringan yang berbeda tersebut dapat dilakukan.
Model referensi ini awalnya ditunjukan sebagai basis
untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataan inisiatif
ini mengalami kegagalan yang disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1) Standar model
referensi ini sangat berdekatan jika dibandingkan dengan model referensi DARPA
yang dikembangkan oleh lembaga Internet Engineering Task Force (IETF).
Model referensi DARPA adalah model basis protocol TCP/IP yang populer di
gunakan dan kini menjadi protokol bagi open system networking terbesar
didunia (Internet) .
2) Model referensi ini
dianggap sangat kompleks dan kurang efektif. Beberapa fungsi seperti halnya
metode komunikasi connectionless dianggap kurang bagus, sementara fungsi
lainnya seperti flow control dan koneksi kesalahan di ulang-ulang pada
beberapa barisan.
3) Pertumbuhan internet
dan protocol TCP/IP membuat model referensi OSI menjadi kurang diminati.
Pemerintah AS mencoba untuk mendukung model referensi
OSI dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980an. Dengan
mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Goverment Over
Systems Interconnection Profile (GOSIP) usaha ini akhirnya di tinggalkan
tahun 1955. Model referensi OSI pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal
dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi dalam jaringan dapat
berlangsung. Beberapa protocol yang digunakan dalam dunia nyata semacam TCP/IP,
DECNET dan IBM, System Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan
protocol (protocol stack) mereka ke model referensi OSI. Model referensi
OSI pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa
protokol jaringan didalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan
berinteraksi.
Dengan maksud agar jaringan tidak menjadi rumit,
protokol OSI dibagi menjadi beberapa Level/Layer/Lapisan. Susunan dari layer
ini menunjukan tahapan dalam melakukan komunikasi. Masing-masing layer memiliki
tujuan yang sama, yakni memberikan layanan kepada layer yang berada diatasnya.
Level/Layer/Lapisan OSI itu adalah sebagai berikut:
1)
Physical Layer (Lapisan Fisik)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
/token ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana network interface card (NIC) dapat
berkomunikasi atau berinteraksi dengan media kabel atau nirkabel. Lapisan fisik
melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik.
Hal-hal
yang diatur oleh lapisan fisik, adalah:
- Karakteristik fisik dari media dan antarmuka.
- Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
- Data rate (laju data).
- Sinkronisasi bit.
- Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau point-to-multipoint configuration.
- Topologi fisik. Misalnya: mesh, star, ring, bus.
- Mode transmisi. Misalnya :half-duplex, full-duplex, simplex.
2)
Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data di
kelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame, pada level ini terjadi
koneksi kesalahan, flow control, pengamatan perangkat keras (seperti halnya media
acces control address (mac address) dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub, brigde, repeater, dan switch layer 2 beroperasi.
Spefikasi IEEE 80z, membagi level ini menjadi 2 level, yaitu lapisan logic
link control / (LLC) dan lapisan media acces control (MAC). Lapisan
data link berfungsi mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas
transmisi data mentah menjadi link yang reliabel. Dalam lapisan ini menjamin
informasi bebas error untuk ke lapisan diatasnya.
Tanggung
jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
- Framing, yaitu membagi aliran bit (bit stream) yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
- Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lain pada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
- Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
- Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
- Access control. Jika dua atau lebih perangkat (device) dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan perangkat yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
3)
Network Layer (Lapisan Network)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
membuat header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Lapisan network
bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep source-to-destination.
Tanggung
jawab spesifik lapisan network ini adalah :
- Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
- Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/pe-rute-an. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu perangkat yang berasal dari jaringan tertentu menuju perangkat lain pada jaringan yang lain.
4)
Transport Layer (Lapisan Transport)
Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data
serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, level ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket di terima dengan sukses (unknown ledgement)
& menstranmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan.
Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket dihantar dengan benar.
Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah :
- Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-todestination dari Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada pengiriman jenis pesan (message) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap pesan yang berlainan, aplikasi harus memiliki alamat (address) tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.
- Segmentation dan reassembly. Sebuah pesan (message) dibagi dalam segmen- segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki nomor urut (sequence number). Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit (reassembly) segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
- Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.
- Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
- Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
5)
Session Layer (Lapisan Session)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
di buat, di pelihara/dihancurkan. Selain itu di level ini juga dilakukan
resolusi nama. Layanan yang diberikan oleh tiga layer pertama (fisik, data link
dan network) tidak cukup untuk beberapa proses. Maka pada lapisan session ini
dibutuhkan dialog controller.
Tanggung
jawab spesifik :
- Dialog control.
- Sinkronisasi.
6)
Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Berfungsi untuk menetralisasikan data yang hendak di
transmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan oleh
aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol
yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirector (redirector
software). Presentation layer lebih cenderung pada syntax dan
semantic pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung
jawab spesifik:
- Translasi.
- Enkripsi.
- Kompresi.
7)
Application layer (Lapisan aplikasi)
Berfungsi sebagai antar muka antara aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan
ini adalah HTTP, FTP, SMTP, & NFS.
Daftar
Istilah
- Jaringan kerja (network): Hubungan komunikasi satu sama lainnya antara dua atau lebih alat sehingga membentuk suatu sistem.
- Terminal: setiap titik dimana data dapat masuk atau keluar dari sistem.
- Crosstalk: sebuah fenomena dimana signal transmisi pada sebuah sirkuit atau saluran, menciptakan efek mengganggu terhadap signal transmisi pada sirkuit atau saluran lainnya.
- Noise signal: kesalahan pada signal berguna dalam mentransmisikan informasi yang diakibatkan gangguan acak dari suatu energi, baik energi natural ataupun buatan manusia
- Interferensi: interaksi antar gelombang di dalam suatu wilayah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Kata
Kunci
Pengertian komunikasi data, perkembangan komunikasi
data, evolusi komunikasi data, sistem komunikasi data, bentuk komunikasi data,
model komunikasi data, jaringan komunikasi data, arsitektur komunikasi data,
protokol komunikasi data, model referensi OSI (Open System Interconnections).
Referensi
·
_____, Computer network. http://www.en.wikipedia.org/wiki/Computer_network.
Diakses pada tanggal 30 Juni 2012
·
_____, Crosstalk (electronics). http://en.wikipedia.org/wiki/Crosstalk_(electronics).
Diakses pada tanggal 14 Juli 2012.
·
_____, Interferensi. http://id.wikipedia.org/wiki/interferensi.
Diakses pada tanggal 14 Juli 2012
·
_____, Komunikasi Data. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data.
Diakses pada tanggal 14 Juli 2012.
·
_____, Model OSI. http://www.id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI.
Diakses pada tanggal 19 Juli 2012.
·
_____, Noise (electronics). http://en.wikipedia.org/wiki/Noise_(electronics).
Diakses pada tanggal 14 Juli 2012.
·
_____, Protokol (komputer). http://www.id.wikipedia.org/wiki/Protokol_(komputer).
Diakses pada tanggal 19 Juli 2012.
·
_____, Protokol OSI (Open System
Interconnection). Http://Uchansanti.Blogspot.Com/. Diakses pada tanggal
14 Juli 2012.
·
Iwan Sofana (2011). TEORI & MODUL PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER. Bandung: Modula.
·
Jogiyanto Hartono (2004). PENGENALAN
KOMPUTER: Dasar Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi
Buatan. Yogyakarta: ANDI.
·
Lukas Tanutama. Manuskrip buku Pengantar
Komunikasi, Edisi 2. http://repository.binus.ac.id/content/H0515/H051582828.doc.
Diakses pada tanggal 14 Juli 2012
·
Zaki Riyanto (2004). Komunikasi Data. http://zaki.web.ugm.ac.id.
Diakses pada tanggal 14 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar